Rabu, 29 April 2020
SEJARAH DEWA 19 DAN KARIR MUSIK
20.06
No comments
SEJARAH DEWA 19 DAN KARIR MUSIK
Dewa 19 adalah salah satu band yang berjaya dari era 1990-an sampai
sekarang. Mereka udah menyatakan bubar, tapi enggak jarang juga mau main kalau
diundang asalkan harga yang cocok dan dalam rangka ajang reuni, bukan aktif
kembali. Sebagai band yang berusia lebih dari dua dekade, mereka udah nyabet
banyak banget penghargaan. Bagaimana, sih, perjalanan mereka dari awal
kemunculannya pada akhir 1980-an sampai sekarang?
Motor utama band ini adalah Dhani Ahmad
Prasetyo alias Ahmad Dhani yang ngebentuk Dewa pada 1986 di Surabaya. Pas itu,
Dhani pakai nama Dewa yang berasal dari akronim nama keempat personelnya: Dhani
Ahmad (kibor, vokal), Erwin Prasetya (bas), Wawan Juniarso (drum), dan Andra
Junaidi (gitar).Nah, ketika Wawan keluar dari band, otomatis nama Dewa enggak
bisa dipertahanin. Enggak mungkin, ‘kan, namanya jadi “Dea”? Entar malah
saingan sama artis cilik Dea imut.
Saat itu, muncul nama Down Beat yang
sempat dikenal di seantero Jawa Timur karena berhasil menangin beberapa lomba.
Down Beat diperkuat oleh Salman yang sementara gantiin posisi Wawan. Ketika
mereka tahu Slank udah besar di Jakarta, Wawan dipanggil lagi buat memperkuat
Down Beat yang berubah nama jadi Dewa (lagi), tapi kali ini ditambah angka 19
di belakangnya karena umur para personel yang rata-rata 19 tahun ketika itu.
Ari Lasso juga dipanggil barengan sama Wawan yang tadinya berasal dari satu
band yang sama. Terbentuklah nama Dewa 19 dengan lima personel.
Mereka berlima berangkat
ke Jakarta buat cari label rekaman yang mau nerima materi album mereka. Namun,
mereka berulang kali ditolak oleh berbagai label karena warna musik Dewa 19
yang cukup melenceng dari industri musik saat itu. Akhirnya, Dhani ketemu sama
Jan Djuhana, pemilik Team Records. Jan tertarik dengan komposisi yang dikemas
dalam master album perdana Dewa 19. Ternyata, keputusannya tidak salah. Pada
1992, album Dewa 19, sama kayak nama bandnya, laris manis di pasaran. Album
perdana ini jadi gerbang bagi mereka berlima menuju kesuksesan selanjutnya,
termasuk dua penghargaan di ajang BASF Awards 1993.
Setelah kegemilangan
album perdana, mereka berlima bersiap memenuhi kehausan penggemar atas karya
mereka selanjutnya. Dibuatlah album kedua pada 1994 bertajuk Format Masa Depan. Pada waktu penggarapan album kedua, sang penggebuk drum, Wawan,
kembali hengkang dari band. Oleh karena itu, suara gebukan drum pada album
kedua adalah hasil karya Rere Reza dari Grass Rock dan Ronald.
Terbaik Terbaik lahir
pada 1995. Album ini dapat berbagai penghargaan, baik secara album keseluruhan
maupun lagu yang digunakan sebagai single, “Cukup Siti
Nurbaya”. Tidak ingin memiliki selot kosong dalam tubuh Dewa 19, mereka
menggaet Wong Aksan sebagai penggebuk drum untuk melancarkan album selanjutnya.
Pada album ini, Dewa 19 kembali dianugerahi berbagai penghargaan oleh BASF
Awards.
Pada sekitar 1998, badai
menerjang tubuh keutuhan Dewa 19. Mereka kalah telak kali ini. Ari dan Erwin
menjadi pemadat akut ketika itu. Hal ini membuat Ari terpaksa dikeluarin dari
band karena enggak kunjung tobat. Sedangkan, Erwin direhabilitasi dan dimasukin
ke pesantren. Pada tahun yang sama, Wong Aksan didepak dari band dengan alasan
permainannya yang terlalu nge-jazz. Alhasil, tinggal Dhani dan Andra yang bertahan. Engak ada
yang bisa diperbuat dengan dua personel. Tawaran manggung dan proses rekaman
album selanjutnya terhenti ketika itu juga.
Setelah melewati masa-masa suram, Dhani
dan Andra enggak nyerah begitu aja. Dhani ngerekrut Elfonda Mekel (Once) dan
Tyo Nugros buat ngisi posisi vokalis dan drummer.
Dengan formasi empat personel, mereka ngerilis album Bintang
Lima pada 2000. Nama mereka balik lagi jadi Dewa, enggak pakai 19.
Mungkin mereka sadar kalau mereka udah di atas 19 tahun.
Kehilangan vokalis dalam sebuah
band memang sangat riskan buat keberlangsungan sebuah band. Apalagi, Dewa 19
udah punya empat album sebelumnya yang sukses berat. Namun, album kelima mereka
dengan seluruh vokalnya diisi sama Once lebih laris di pasaran daripada
album-album sebelumnya. Banyak penghargaan juga berhasil mereka dapat dari
album kelima ini.
Erwin masuk lagi pada 2002
setelah bersih total dari narkoba. Dia ikut andil di album keenam Dewa, Cintailah Cinta, yang enggak kalah sukses sama
album-album Dewa sebelumnya. Di tahun yang sama, Erwin ditendang dari Dewa dan
digantikan sama Yuke Sampurna.
Langganan:
Postingan (Atom)